Pekanbaru - Kontingen DKI Jakarta
mengerahkan sekitar 300 suporter di
antaranya termasuk anggota
Jakmania untuk mendukung
kontingennya berlaga di Pekan
Olahraga Nasional XVIII di Pekanbaru, Riau. "Ada sekitar 300 orang yang terdiri
atas anggota Jakmania, organisasi
kepemudaan, remaja masjid dan KNPI
yang dikoordinir oleh KONI DKI," ujar
koordinator Jakmania dari Jakarta
Selatan Akhmad Nursyam yang ditemui di Gelanggang Remaja
Pekanbaru, Rabu. Ia mengatakan, mereka datang dari
Jakarta menggunakan 14 minibus dan
mendapat fasilitas penginapan, makan
tiga kali sehari serta mendapat uang
saku. "Istilahnya uang lelah buat jajan,
jumlahnya cukup lah," ujar Nursyam
yang menyebutkan uang saku yang
mereka peroleh perhari berkisar
antara Rp100 ribu-Rp300 ribu. Mereka
berada di Riau sejak 5 September dan akan kembali ke Jakarta pada 17
September. Ia mengatakan, tugas mereka adalah
memberi dukungan dan semangat
bagi tim DKI agar dapat memenangi
pertandingan, karenanya mereka
setiap hari disebar di beberapa arena
tempat tim DKI bertanding. Seperti yang terjadi di arena
pertandingan bulu tangkis di
Gelanggang Remaja Pekanbaru, Rabu.
Bermodalkan genderang sebagai alat
musik mereka tidak berhenti
menyanyikan lagu-lagu dengan syair memberi semangat. "Untuk itu, kami mempunyai Tim
Kreativitas dan Acara yang
menyiapkan lagu dan gerakan-
gerakan nya. Mereka biasanya juga mengubah syair lagu daerah
setempat agar mudah dikenali,
misalnya di sini kami memakai lagu
Lancang Kuning," ujar Nursyam. Agar kompak, katanya, sebelum
berangkat ke Riau mereka mendapat
pembekalan selama dua hari.
"Sekaligus untuk sosialisasi lagu dan
gerak," tambahnya. Selain memberi dukungan bagi tim DKI,
Jakmania juga mempunyai misi untuk
membuktikan bahwa mereka bukan
biang keributan di arena
pertandingan. "Kami mau membuktikan bahwa
Jakmania tidak berbuat onar. Misi kami
`Friendship for All`," katanya sambil
menunjukkan tulisan yang sama di
dada kanan dan "Kita Semua
Bersahabat" di bagian punggung kaus mereka. Menurut Nursyam, ini adalah kali ketiga
mereka dilibatkan sebagai suporter
DKI di PON setelah sebelumnya juga
datang ke Sumatera Selatan (2004) dan
Kalimantan Timur (2004). "Sewaktu ke Kaltim, kami
menggunakan jasa kapal laut yang
memakan waktu perjalanan tiga hari,"
katanya.