
Jendri Pitoy tak terlalu khawatir
dengan masa depannya, meski tak
diperpanjang Persib Bandung. Dia
menganggap itu hak manajemen:
memperpanjang atau memutus
kontrak pemain. “Tidak masalah bagi saya. Itu haknya
manajemen,” kata Jendri kepada
wartawan melalui pesan singkatnya,
Selasa (28/8) malam. Namun, lanjut Jendri, ia mengaku
kecewa dengan cara manajemen yang
tidak mempertahankan. “Kalau saya
tidak cari tahu sendiri, saya tidak akan
dikabari
. Padahal di media sudah
heboh bahwa manajemen sedang mencari pengganti saya,” katanya. Selain itu, ia juga mengaku kecewa
dengan hasil evaluasi yang menilai
seringnya gawang Persib yang
bobol karena kesalahannya. “Hal itu
yang bikin saya sangat kecewa
dengan pernyataan dari berbagai pihak yang dikutip media mengenai
kebobolan 49 gol, seluruhnya
kesalahan saya. Ya kalau memang
mengerti sepak bola yang bagus, dia
bisa melihat kejadian bagaimana
terjadinya semua kebobolan itu,” tulisnya. Ia juga mengakui, bahwa kadang kala
dirinya bermain kurang maksimal.
Namun, menurutnya, hal itu juga
terjadi pada setiap pemain.
“Saya juga pernah melakukan
kesalahan namun di balik itu saya
juga kecewa dengan penilaian
keseluruhan kesalahan saya,” ujar
mantan pemain Persija Jakarta ini. Meski kecewa dengan sikap
manajemen, ia sendiri tetap berharap
agar Persib bisa meraih juara di tahun
ini dengan pelatih yang baru dengan
strateginya dan dengan pergantian
pemain-pemain baru. “Yang dibutuhkan Persib itu
kekompakan. Baik dari pemain, pelatih
maupun manajemen agar bisa menjadi
tim yang solid.
Bukan perombakan
besar-besaran dengan penilaian yang
salah terhadap pemain-pemain sebelumnya,” katanya. Setelah tidak lagi di Persib, Jendri
sendiri mengaku sudah ditawari klub
lain. “Nanti saja setelah kontrak saya
berakhir, tanggal 15 September, saya
kasih kabar saya gabung di klub
mana,” katanya.